Menulis 30 Hari: Sarana Menuju Buku Solo

Cookbook and kitchenware
Cookbook and kitchenware isolated on white background

Berawal dari membaca buku antologi teman kerja, aku tertarik untuk ikut menerima tantangan menulis 30 hari di 30DWC jilid 7 dan 8. Di 2 jilid tersebut, target yang ingin dicapai adalah menulis dengan ide yang bermunculan di kepala. Begitu ketemu langsung nulis dengan tulisan yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Misalnya saat melihat anak-anak yang bermain basket, langsung muncul ide menulis tema perjuangan dilatarbelakangi pengalaman saat  memenangkan pertandingan basket. Di waktu lain saat melihat anak menggunakan seragam pramuka, ide yang muncul dihubungkan pengalaman masa lalu saat memiliki pengalaman di kegiatan pramuka. Kalau diibaratkan Ramboo, main berondong aja.

Di 30DWC jilid 11, aku mencoba merubah konsep menulis. Dari seorang Rambow yang suka bermain berbondong, menjadi seorang sniper yang menghemat peluru demi peluru untuk mendapatkan sasaran. Menulis harian adalah jalan menuju selesainya naskah. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat tema, lalu membatasi tema tersebut. Selanjutnya membuat outline secara detail. Satu hingga dua halaman mengisi blog.

Ada dua naskah yang sedang dipersiapkan, yakni “Surat buat Muridku” dan “Penantang itu Bernama Kromatik”. Naskah buku pertama berupa ungkapan-ungkapan, nasehat, saran, kritikan pada murid atas temuan peristiwa sehari-hari dalam bentuk surat elektronik. Sedangkan buku kedua bercerita seorang maestro musik yang flashback peristiwa-peristiwa yang berkesan dan membuat dirinya bisa mencapai prestasi sekarang.

Meski belum selesai saat ini, namun setidaknya tulisan dalam 30 DWC hari sudah memberi kontribusi. Kelanjutannya akan dilanjutkan secara mandiri.

Ucapan Terima kasih ditujukan pada mas Resky, mbak Saskia, dan teman-teman skuad 3. 30 DWC terasa sebagi wadah membiasakan bahkan “memaksa” agar tulisan tercipta.

Bagi teman-teman yang belum bergabung 30 DWC , disarankan segera ikut. Manfaat akan dirasakan setiap hari demi hari. Hasil akhirnya kita akan bergumam : “Menulis itu mudah”.

#30DWC11/Squad3/Day30

 

 

Leave a comment